Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cegah Hepatitis C Sejak Dini

Penyakit hepatitis termasuk salah satu penyakit yang mematikan. Karena itu, ketika seseorang mengalami gejala hepatitis, hendaknya melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan dokter. Sebab, kalau dibiarkan terus, bisa berakibat kronis dan kanker hati bahkan hingga kematian.

Penyakit hepatitis adalah penyakit berupa peradangan yang terjadi pada hati. Penyakit ini sangat berbahaya karena dapat merusak kesehatan secara keseluruhan. Karena, racun yang seharusnya dilawan oleh hati, tetap berada dalam darah dan mengendap kemudian merusak dan mengganggu oragna tubuh yang lain.

Bahkan, kalau penyakit itu tidak segera ditangani hingga menjadi hepatitis berat, maka satu-satunya cara untuk menyembuhkan penyakit itu adalah dengan melakukan transplantasi hati. Akan tetapi, hal itu sangat sulit dilakukan, bahkan seringkali penderita hepatitis berat berujung pada kematian.


Memperlambat Keparahan

Dan untuk memperlambat penderitaan yang lebih parah, setiap pasien dianjurkan untuk memakan makanan yang bergizi sehingga sistem kekebalan tubuhnya menjadi lebih kuat, di samping ia melakukan pemeriksaan ke dokter.
Mayoritas, penderita hepatitis adalah usia 20-30 tahun, usia produktif.

Langkah terbaik dalam menyikapi penyakit hepatitis C adalah dengan melakukan deteksi sejak dini atau melakukan pemeriksaan ke dokter ketika dirinya mengalami gejala hepatitis.

Gejala Hepatitis C

Apa saja gejala-gejala hepatitis C itu.
Gejala hepatitis antara lain adalah:
1. Mual.
2. Muntah.
3. Nafsu makan turun.
4. Demam.
5. Warna air seni coklat seperti teh.
6. Warna tinja pucat.
7. Warna kuning pada mata.
8. Warna kuning pada kuku serta seluruh tubuh.

Beresiko Kanker Hati

Bahaya lain dari penyakit hepatitis adalah jika hati/lever sudah rusak sehingga racun tidak dapat dikeluarkan. Hal itu dengan sendirinya akan mengakibatkan kematian pada penderita. Karena kalau hati sudah rusak, maka akan terjadi penumpukan racun dalam darah.

Berdasarkan data di tahun 1999, infeksi penyakit hepatitis C telah menyerang sebanyak 170 juta orang di dunia.
Di Indonesia sendiri, sudah mencapai 7 juta orang yang telah terinfeksi oleh virus hepatitis.

Dan dalam prosesnya, perjalanan penyakit hepatitis tersebut dimulai sejak dari infeksi, fibrosis lalu hepatoma. Hal itu berlangsung sekitar 15 sampai 20 tahun yang akan datang sejak terjadi infeksi.

Berdasarkan penelitian medis, setiap tahunnya, penderita hepatitis yang beresiko menderita penyakit kanker hati telah mencapai 1 hingga 4 persen.

Infeksi Virus

Penyakit hepatitis biasanya muncul karena adanya infeksi virus yang biasa disebut dengan virus hepatitis C (HCV), yang merupakan enveloped, single, positif sense RNA>
Virus tersebut merupakan penyebab utama lahirnya penyakit liver kronik, sorosis (hati menjadi berbenol-benjol dan terbentuk dari jaringan ikat), serta hepatocellular carcinoma (kanker hati).

Virus hepatitis C biasanya masuk ke organ hati melalui aliran darah, kemudian virus tersebut akan merusak sistem kerja organ hati. Ketika seseorang sudah dipastikan sirosis, maka hal itu akan mengakibatkan aliran darah hati terbendung hingga pada akhirnya menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Penyakit Menular

Ketahuilah bahwa penyakit hepatitis ini ntermasuk salah satu penyakit menular.
Cara penularannya bisa melalui darah. Oleh karena itu, penderita hepatitis dianjurkan agar tidak mendonorkan darah dan juga organ tubuh lain.

Selain melalui darah, cara penularan bisa lewat benda-benda yang dipakai oleh si penderita seperti pisau cukur, sikat gigi, atau benda lain yang telah terkontaminasi dengan darah dan sebagainya.

Silent Killer.
Apa itu, penyakit hepatitis ini adalah suatu penyakit infeksi yang menular, namun penularannya tidak bergejala alias silent killer.

Walau demikian, penyakit ini bisa disembuhkan dan penularannya dapat dicegah selama penyakit tersebut terdiagnosa sejak dini, seperti mengkonsultasikannya ke dokter.

Sumber:
Gambar, http://healthmediconline.com/hepatitis-c.html
Artikel, Seminar Awam oleh Ummi Maimunah SpPD-KEMD (dokter spesialis penyakit dalam, Rumah Sakit Islam, Jemursari, Surabaya).