Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Bahaya Makanan Olahan

GUNA menghilangkan lemak perut dan membatasi konsumsi makanan olahan -terutama yang mengandung fosfor seperti makanan pesan antar atau cepat saji- tidak sekadar mengurangi beban timbangan.

Sebuah studi baru menunjukkan, bahwa pengurangan asupan fosfor dapat mengurangi risiko sakit ginjal.

Fosfor sering ditambahkan dalam makanan olahan untuk menambah cita rasa dan memperpanjang daya tahan makanan tersebut. "Secara alami kandungan fosfor yang tinggi juga seringkali ditemukan dalam susu, protein hewani dan protein nabati," kata Ketua tim peneliti, Dr. Alex Chang dari Johns Hopkins University, Baltimore, seperti dilansir laman Health Day, Senin (23/12).


Namun, dari pengamatan terhadap 500 orang dewasa penderita obesitas yang diminta menjalankan gaya hidup sehat, diketahui bahwa mereka yang lingkar pinggangnya berkurang dan membatasi konsumsi makanan yang mengandung fosfor dilaporkan mengalami penurunan kadar protein tertentu dalam urinnya, yaitu albuminuria. Selama ini, alnuminuria diketahui sebagai salah satu gejala awal penyakit ginjal.

Manfaat itu sudah terasa hanya dalam kurun enam bulan periode studi. Dalam enam bulan tersebut, partisipan yang mengalami pengurangan lingkar pinggang rata-rata 1,7 inci, ternyata kadar albuminuria dalam urine mereka berkurang hingga25 persen. Sedangkan pada partisipan yang mengalami pengurangan ekskresi fosfor sebanyak 314 miligram, protein albuminuria dalam urinenya juga berkurang hingga sebesar 11 persen.

"Aturan praktisnya adalah jika makanan itu dikemas secara khusus maka dapat dipastikan makanan tersebut mengandung fosfor dalam kadar tinggi. Padahal zat aditif fosfor 90 persen diserap oleh tubuh," kata penelti Dr. Joseph Vassalotti dari Kidney Foundation.

sumber jpnn.com

3 komentar untuk "Bahaya Makanan Olahan"

  1. ana cemolong nih pertamax'a hehe,,, wah mst lebih hati" y kang dengan makanan olahan trimakasih infonya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. terimakasih infonya, saya akan lebih berhati hati dengan makana olahan :)

    BalasHapus